DATA DAN VARIABEL PENELITIAN

DATA PENELITIAN

Data adalah sesuatu yang digunakan atau dibutuhkan dalam penelitian dengan menggunakan parameter tertentu yang telah ditentukan. Misalnya data jumlah penduduk, data berat badan, data sikap konsumen, data laporan keuangan, dan lain-lain.

Jenis-jenis data adalah sebagai berikut:

1. Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk bukan angka, tetapi berbenttuk kata, kalimat, atau gambar atau bagan.

2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Tipe-tipe data kuantitatif adalah sebagai berikut:

a. Data Nominal
Data Nominal adalah data hasil penggolongan atau kategorisasi yang sifatnya setara dan tidak dapat dilakukan perhitungan aritmatika. Angka yang diberikan hanya sebagai simbol saja dan tidak menunjukan tingkatan tertentu.

b. Data Ordinal

Data Ordinal adalah data hasil kategorisasi yang sifatnya tidak setara dan tidak dapat dilakukan perhitungan aritmatika. Angka yang diberikan menunjukan peringkat dan tingkatan tertentu. Tipe data ini tidak memperhatikan jarak data, jadi jarak data bisa berbeda-beda.  Misalnya:

VARIABEL PENELITIAN

F.N Kerlinger menyebut variable sebagai sebuah konsep misalnya perempuan dalam konsep jenis kelamin, pemalas dalam konsep sifat. Sedangkan Sutrisno Hadi mendefinisikan variabel sebagai gejala yang bervariasi. 1) Senada dengan pernyataan yang pernah di jelaskan oleh dosen pembimbing skripsi saya, variabel adalah sesuatu yang mempunyai variasi nilai. Misalnya umur, umur mempunyai variasi nilai, yaitu 1 bulan, 1 tahun 4 tahun dst. Variabel juga dapat diartikan atribut dari subjek/objek yang akan diteliti yang bervariasi antara satu subjek/objek yang satu dengan yang lain.

Adabeberapa macam variabel penelitian,namun dalam hal ini akan dipaparkan 2 variabel saja, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

1.Variabel Bebas (independent variabel)

variabel bebas atau independent sering disebut juga variabel predictor, stimulus, input, antencendent atau variabel yang mempengaruhi. Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (terikat). Sehingga variabel independent dapat dikatakan sebagai variabel yang mempengaruhi.

2. Variabel Terikat (dependent variabel)

variabel dependen atau terikat sering juga disebut variabel criteria, respond an output (hasil). Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel independent (bebas).1)

sumber :

http://www.4skripsi.com/metodologi-penelitian/data-penelitian.html#ixzz2QelzU19s

HIPOTESIS PENELITIAN

Pengertian Hipotesis Penelitian Menurut Sugiyono (2009: 96), hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori. Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka pikir yang merupakan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan.

Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif hipotesis tidak dirumuskan, tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis tersebut akan diuji dengan pendekatan kuantitatif.

Berikut ini beberapa penjelasan mengenai Hipotesis yang baik :

– Hipotesis harus menduga Hubungan diantara beberapa variabel

Hipotesis harus dapat menduga hubungan antara dua variabel atau lebih, disini harus dianalisis variabel-variabel yang dianggap turut mempengaruhi gejala-gejala tertentu dan kemudian diselidiki sampai dimana perubahan dalam variabel yang satu membawa perubahan pada variabel yang lain.

– Hipotesis harus Dapat Diuji

Hipotesis harus dapat di uji untuk dapat menerima atau menolaknya, hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan data-data empiris.

– Hipotesis harus konsisten dengan keberadaan ilmu pengetahuan-

Hipotesis tidak bertentangan dengan pengetahuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam beberapa masalah, dan terkhusus pada permulaan penelitian, ini harus berhati-hati untuk mengusulkan hipotesis yang sependapat dengan ilmu pengetahuan yang sudah siap ditetapkan sebagai dasar. Serta poin ini harus sesuai dengan yang dibutuhkan untuk memeriksa literatur dengan tepat oleh karena itu suatu hipotesis harus dirumuskan bedasar dari laporan penelitian sebelumnya.

– Hipotesis Dinyatakan Secara Sederhana

Suatu hipotesis akan dipresentasikan kedalam rumusan yang berbentuk kalimat deklaratif, hipotesis dinyatakan secara singkat dan sempurna dalam menyelesaikan apa yang dibutuhkan peneliti untuk membuktikan hipotesis tersebut.

MENGUJI HIPOTESIS

Suatu hipotesis harus dapat diuji berdasarkan data empiris, yakni berdasarkan apa yang dapat diamati dan dapat diukur. Untuk itu peneliti harus mencari situasi empiris yang memberi data yang diperlukan. Setelah kita mengumpulkan data, selanjutnya kita harus menyimpulkan hipotesis , apakah harus menerima atau menolak hipotesis. Ada bahayanya seorang peneliti cenderung untuk menerima atau membenarkan hipotesisnya, karena ia dipengaruhi bias atau perasangka. Dengan menggunakan data kuantitatif yang diolah menurut ketentuan statistik dapat ditiadakan bias itu sedapat mungkin, jadi seorang peneliti harus jujur, jangan memanipulasi data, dan harus menjunjung tinggi penelitian sebagai usaha untuk mencari kebenaran.

Sumber :

http://depary.blogspot.com/2012_09_01_archive.html

METODE ILMIAH

Metode ilmiah atau proses ilmiah (scientific method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.

Umumnya ada 4 karakteristik penelitian ilmiah :

1.    Sistematik.

Berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks.

2.   Logis.

Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal, yaitu logika. Prosedur penalaran yang dipakai bisa prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus) atau prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum.

3.   Empirik.

Artinya suatu penelitian biasanya didasarkan pada pengalaman sehari-hari (fakta aposteriori, yaitu fakta dari kesan indra) yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil penelitian. Landasan penelitian empirik ada tiga yaitu :

a.   Hal-hal empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau perbandingan satu sama lain)

b.   Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu

c.   Hal-hal empirik tidak bisa secara kebetulan, melainkan ada penyebabnya (ada hubungan sebab akibat)

4.   Replikatif.

Artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus diuji kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi operasional variabel menjadi langkah penting bagi seorang peneliti.

Sumber : id.wikipedia.org

 

Perbedaan Karangan ilmiah, Semi ilmiah dan Non ilmiah

Perbedaan Karangan Ilmiah, Semi Ilmiah dan Non Ilmiah

 Karangan ilmiah

adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Adapun jenis karangan ilmiah yaitu :

1. Makalah

Karya tulis yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data dilapangan yang bersifat empiris-objektif (menurut bahasa, makalah berasal dari bahasa Arab yang berarti karangan).

2. Kertas Kerja

Adalah makalah yang memiliki tingkat analisis lebih serius, biasanya disajikan dalam lokakarya.

3. Skripsi

Adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasar pendapat orang lain.

4. Tesis

Adalah karya tulis ilmiah yang bersifat lebih mendalam daripada skripsi.

5. Disertasi

Adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasar data dan fakta yang sahih dengan analisis yang terinci.

 

Ciri-ciri karangan ilmiah, antara lain:

1. Kejelasan. 

Artinya semua yang dikemukakan tidak samar-samar, pengungkapan maksudnya tepat dan jernih.

2. Kelogisan. 

Artinya keterangan yang dikemukakan masuk akal. 

3. Kelugasan. 

Artinya pembicaraan langsung pada hal yang pokok. 

4. Keobjektifan 

Artinya semua keterangan benar-benar aktual, apa adanya. 

5. Keseksamaan 

Artinya berusaha untuk menghindari diri dari kesalahan atau kehilafan betapapun kecilnya. 6. Kesistematisan 

Artinya semua yang dikemukakan disusun menurut urutan yang memperlihatkan kesinambungan. 

7. Ketuntasan. 

Artinya segi masalah dikupas secara mendalam dan selengkap-lengkapnya

 

Karangan Semi Ilmiah

Adalah sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannyapun dengan bahasa konkret, gaya bahasa formal, dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya atau sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam suatu tulisan dan penulisannya tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Semi Ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.

 

Karakteristiknya berada diantara ilmiah. Ciri-ciri karangan Semi Ilmiah antara lain 

  1. Ditulis berdasarkan fakta pribadi
  2. Fakta yang disimpulkan subyektif
  3.  Gaya bahasa formal dan popular
  4. Mementingkan diri penulis
  5. Melebihkan-lebihkan sesuatu
  6. Usulan-usulan bersifat argumentatif, dan
  7. Bersifat persuasif.

 

Karangan Non Ilmiah Non Ilmiah (Fiksi) 

Adalah satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dsb.

Ciri-ciri karangan Non Ilmiah :

  1. Ditulis berdasarkan fakta pribad
  2. Fakta yang disimpulkan subyektif
  3. Gaya bahasa konotatif dan popular
  4.  Tidak memuat hipotesis
  5. Penyajian dibarengi dengan sejarah
  6.  Bersifat imajinatif
  7. Situasi didramatisir, dan
  8. Bersifat persuasif.

Sumber :

http://amatirs.blogspot.com/2010/04/perbedaan-karangan-non-ilmiah-semi.html

wartawarga.gunadarma.ac.id

KALIMAT DEDUKTIF

Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif adalah paragraf yang ide pokok atau kalimat utamanya terletak di awal paragraf dan selanjutnya di ikuti oleh kalimat kalimat penjelas untuk mendukung kalimat utama.

ciri-ciri paragraf deduktif

  1. kalimat utama berada di awal paragraf.
  2. kalimat disusun dari pernyataan umum yang kemudian disusul dengan penjelasan.

Contoh :

Ada beberapa penyebab kemacetan di Jakarta. Pertama, jumlah armada yang banyak tidak seimbang dengan luas jalan. Kedua, kedisiplinan pengendara kendaraan sangat minim. Ketiga, banyak tempat yang memunculkan gangguan lalu lintas, misalnya pasar, rel kereta api, pedagang kaki lima, halte yang tidak difungsikan, banjir, dan sebagainya. Keempat, kurang tegasnya petugas yang berwenang dalam mengatur lalu lintas serta menindak para pelanggar lalu lintas.

*kalimat yang digarisbawahi merupakan kalimat utama

sumber : makalah pendidikan